Wednesday, October 19, 2011

Dan Bila Esok - Sofaz

lagu Dan Bila Esok.



Lirik:
Di dalam hati selalu tersimpan
Rasa yang takkan pernah bisa ku ungkapkan
Kau diam tanpa kata
Saatku ungkap semua rasa

Di saat ku ingin dekat denganmu
Kau semakin jauh meninggalkanku
Dan kau diam tanpa kata
Saatku ucap semua rasa


Dan bila esok kita kan bertemu kembali
Masihkah ada ruang di dalam hatimu
Tuk cinta yang pernah kita miliki
Tuk selama-lamanya

Dan bila esok kita kan bertemu kembali
Masihkah ada waktu untuk mencinta dirimu
Tuk bisa menjagai hati ini
Tuk selama-lamanya

Mungkinkah esok kita kan bertemu kembali
Masihkah ada ruang di dalam hatiku
Untuk cinta yang pernah engkau miliki
Untuk selama-lamanya

Dan bila esok kita kan bertemu kembali
Masihkah ada ruang di dalam hatimu
Untuk cinta yang pernah kita miliki
Tuk selama-lamanya

Dan bila esok kita kan bertemu kembali
Masihkah ada waktu untuk mencinta dirimu
Untuk bisa menjagai hati ini
Tuk selama-lamanya

Dan bila esok kita kan bertemu kembali
Masihkah ada ruang di dalam hatimu
Untuk cinta yang pernah kita miliki ‘tuk selama-lamanya


lagu ni aku tujukan buat sidia..............

Saturday, October 15, 2011

Betapa Berharganya Seorang Wanita




Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,"Mengapa begitu lama engkau menciptakan wanita, Tuhan???"

Tuhan menjawab,"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang telah aku ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan kerisauan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".

Malaikat menjawab dan takjub,"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!

Tuhan menjawab,"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan boleh bekerja 18 jam sehari".

Malaikat mendekati dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"

Tuhan menjawab,"Itu tidak seperti apa yang kau bayangkan, itu adalah air mata."

"Untuk apa???", tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan,"Air mata adalah salah satu cara dia menunjukkan kegembiraan,kerisauan,cinta,kesepian, penderitaan,dan kebanggaan,serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona lelaki,ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki oleh wanita.

Dia dapat mengatasi beban lebih baik dari lelaki,dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri,dia mampu tersenyum ketika hatinya menjerit kesedihan,mampu menyanyi ketika menangis, menangis saat terharu,bahkan tertawa ketika ketakutan.

Dia berkorban demi orang yang dicintainya,dia mampu berdiri melawan ketidakadilan,dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang,dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia,dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran.

Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian,tapi dia mampu mengatasinya.Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

Allah S.W.T berfirman:

"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya. "

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."

"Aku memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu."

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan."

"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."

"CINTANYA TANPA SYARAT. HANYA ADA SATU YANG KURANG DARI WANITA,DIA SELALU LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA..."

Wallahu'alam..............

‎10 Sifat Calon Suami Yang Baik

Jika anda seorang wanita, carilah lelaki yang mempunyai sifat-sifat berikut.
Jika anda seorang lelaki, jadilah seorang lelaki yang mempunyai sifat-sifat berikut.

1. Kuat amalan agamanya. Menjaga solat fardhu, kerap berjemaah dan solat pada awal waktu. Auratnya juga sentiasa dipelihara dan memakai pakaian yang sopan. Sifat ini boleh dilihat terutama sewaktu bersukan.

2. Akhlaknya baik, iaitu seorang yang nampak tegas, tetapi sebenarnya seorang yang lembut dan mudah bertolak ansur. Pertuturannya juga mesti sopan, melambangkan peribadi dan hatinya yang mulia.

3. Tegas mempertahankan maruahnya. Tidak berkunjung ke tempat-tempat yang boleh menjatuhkan kredibilitinya.

4. Amanah, tidak mengabaikan tugas yang diberikan dan tidak menyalahgunakan kuasa dan kedudukan.

5. Tidak boros, tetapi tidak kedekut. Tahu membelanjakan wang dengan bijaksana.

6. Menjaga mata dengan tidak melihat perempuan lain yang lalu lalang ketika sedang bercakap-cakap.

7. Pergaulan yang terbatas, tidak mengamalkan cara hidup bebas walaupun dia tahu dirinya mampu berbuat demikian.

8. Mempunyai rakan pergaulan yang baik. Rakan pergaulan seseorang itu biasanya sama.

9. Bertanggungjawab. Lihatlah dia dengan keluarga dan ibu bapanya.

10. Wajah yang tenang, tidak kira semasa bercakap atau membuat kerja atau masa kecemasan.

✿ܓ..KAMU TULANG RUSUKKU..✿ܓ




WANITA : Siapa yang paling kamu CINTAI di dunia ini?
LELAKI : Kamu..
WANITA : Menurut kamu, saya ini siapa?
LELAKI : (Berfikir sejenak, lalu menatap WANITA dengan pasti)..Kamu, TULANG RUSUKKU..

>>> Kerana Allah MELIHAT bahawa Adam KESEPIAN..saat Adam sedang lena tidur, Allah mengambil rusuk Adam dan menciptakan Hawa.,semua LELAKI mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan WANITA untuknya, tidak lagi merasakan SAKIT di hatinya…(✿◠‿◠)

Tuesday, October 11, 2011

10 Wasiat Rasulullah Kepada Fatimah Khas Untuk Wanita





Ada 10 wasiat Rasulullah kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah. Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri solehah.



1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan, dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.

Mengapa Engkau Mengahwini Aku??



“Aku terima nikahnya Fatimah Az-Zahrah binti Mohamad Nasir dengan mas kahwin RM80.00 tunai”.

Dengan sekali lafaz, aku kini sah bergelar isteri. Lidahku kelu tidak mampu berkata apa-apa. Perasaanku bercampur baur. Pipiku terasa hangat dan basah. Aku tidak pasti mengapa air mataku jatuh sedangkan aku sepatutnya gembira dengan pernikahan ini.

Abdul Rahman bin Abdullah, itu lah nama jejaka yang kini telah sah menjadi suamiku. Dialah yang akan menjadi teraju masjid yang telah kami bina. Orangnya tinggi, kulitnya agak cerah, matanya bersinar, wajahnya seakan-akan bercahaya. Mukanya tidaklah persis Orlando Bloom yang dinobatkan menjadi “hot papa”, mahupun Kim Hyun Joong yang menjadi kegilaan ramai gadis. Dia tidaklah terlalu kacak, tetapi sedap mata memandang.

Dirinya memang selalu menjadi buah mulut orang. Apakan tidak, sudahlah mukanya manis di pandang, di tambah pula dengan sikapnya yang zuhud. Ya, dia seorang yang taat kepada Maha Pencipta, Tuhan Sekalian Alam. Selepas sahaja dia melafazkan akad, dia terus lakukan sujud syukur. Sungguh. Dia memang menjadi idaman siapa sahaja yang melihatnya. Aku juga aneh kenapa dia memilih aku? Sedangkan dia begitu baik, begitu alim, begitu sempurna..

Hingga detik ini aku masih belum mendapat jawapannya. Kenapa aku yang dipilihnya? Aku bukanlah baik mana. Kalau diikutkan, di luar sana, masih ada berjuta wanita yang boleh dipilihnya. Masih ramai lagi yang lebih baik daripadaku. Tapi, kenapa aku? Pakai tudung pun masih tidak pecus lagi. Kerap kali pemakaian tudung ku masih tidak mengikut saranan agama.

“Alhamdulillah. Sekarang, kita sah menjadi suami isteri. Abang harap, dengan penyatuan kita, dapatlah kita sama-sama berjuang ke jalan Allah”, ujar suamiku menghentikan lamunanku sebentar tadi.

Di pandangnya wajahku, kemudian di lapnya benih-benih jernih yang keluar dari kelopak mataku. Selepas disarungkan cincin ke jari manisku, kusalam tangannya. Dia kemudiannya mencium dahiku. Entah kenapa pada waktu itu aku terasa tenang. Aku dapat rasakan keselamatan yang selama ini tidak pernah kurasakan dengan mana-mana lelaki lain. Aku tidak mampu berkata apa-apa. Air mataku tetap laju merembes keluar dari hujung pagar kelopakku.

“Alhamdulillah, anak mak sudah jadi isteri orang sekarang ni. Jadi isteri ni, tak mudah. Tapi, banyak ganjarannya. Lepas ni, kamu kena duduk dengan suami, jaga makan minum suami. Pesan mak jangan lupa, ya nak. Kata suami jangan ingkar”, pesan ibuku sebelum aku pergi mengikut suamiku pulang ke rumah baru kami.

***

“Zahrah, dari tadi Abang tengok Zahrah diam je. Kenapa? Zahrah tak sedap badan ke?” tanya suamiku memecahkan kesunyian yang tercipta di antara kami.

Aku masih tidak mampu untuk berkata apa-apa. Ku gelengkan sahaja kepalaku menunjukkan kepadanya bahawa aku tidak apa-apa. Namun, dia terus ajukan soalan kepadaku,”Dah tu, kenapa Zahrah diam? Zahrah rindu mak ye?”

Usikannya langsung tidak mendapat respon daripadaku. Aku masih duduk kaku di sofa ruang tamu rumah kami.

Alhamdulillah. Biarpun, rumah kami tidaklah besar mana tapi cukup dengan kelengkapan rumah. Set sofa, televisyen, peti sejuk, semuanya sudah lengkap tersedia. Suamiku memang benar-benar bijak merancang sebelum berkahwin. Dilengkapi dulu segalanya sebelum dia masuk merisik si gadis sunti.

Perlakuanku yang dari tadi diam membisu ibarat seorang anak kecil yang baru lepas dimarahi menyebabkan si dia mengambil keputusan untuk mendekatiku justeru terus mengatur langkah ke arahku dan mengambil posisi betul-betul di sebelahku. Di pegangnya pipiku, diusapnya kepalaku. Wajahnya begitu tenang menyebabkan aku turut tenang. Terus terdetik dalam hatiku ‘Ah, untungnya badan.

Sudahlah kacak, baik pula tu’ Ditenungnya mataku dalam-dalam sebelum dia bertanyakan semula padaku, “Zahrah, kalau awak tak selesa Abang faham. Ni kali pertama awak hidup tanpa parents kan. Abang faham Zahrah. Susah bagi awak nak terima semua ni. Tapi, dari tadi Abang tak nampak pun Zahrah senyum. Kot ye pun, senyum lah sikit. Zahrah comel tau kalau senyum,” dia cuba memujuk agar aku mengukir senyuman.

Entah kenapa, bibirku mula mengukir senyuman. Aneh. Kenapa aku akur dengan kata-kata dia? Ah! Aku tidak mahu lagi berada dalam kekeliruan. Aku perlu tahu kenapa dia beria-ia mahu menikahi aku. Gadis yang begitu banyak kelemahannya. Gadis yang tak pernah pun ambil peduli pasal dia malah aku tak pernah mengenalinya secara dekat sebelum ini. Oleh sebab itu aku perlu tahu. Aku ni sekadar pelengkap hidup dia yang sememangnya lengkap tu ke? Ye lah. Semuanya dia ada. Yang kurang, cuma isteri. Lagi-lagi umur dia yang dah masuk 30-an. Entah-entah aku ni pilihan dia yang terakhir.

“Hmm…. awak, kenapa awak nak kahwin dengan saya?” ayat pertama yang keluar dari rongga mulutku setelah bergelar suami isteri.

“Laa.. Sebab tu je ke. Zahrah cuma nak tahu tu je? Tu yang Zahrah diam membisu dari tadi?”, ujar sang suami diikuti ketawa kecil.

“Awak, saya tanya kenapa awak nak kahwin dengan saya?” tanyaku dengan nada yang lebih tegas.

“Hmm… Zahrah nak Abang jawab macam mana? Biar Abang jawab asalkan isteri Abang senyum,” soalanya kembali dengan lemah lembut.

“Awak, saya tak main-main ni. Saya tanya sekali lagi. Kenapa awak kahwin dengan saya?” bentakku.

“Okay. Abang akan jawab. Tapi, sebelum tu boleh Abang tahu kenapa Zahrah kahwin dengan Abang?” Soalnya pula seakan ingin menjeratku kembali.

Terkaku kelu lidahku mendengar ungkapan balas darinya. Ya, kenapa aku mengahwininya? Kalau aku tidak mahu, boleh saja aku katakan tidak. Tapi, kenapa aku terima? Kenapa aku tidak membantah di saat ibu dan ayah menjodohkan aku dengan dirinya? Apa yang membuatkan aku tertarik dengan si dia? Sebab wajahnya kah? Atau sebab kebijaksanaan si teruna? Atau mungkin kerana keimanannya? Aku tidak tahu. Aku keliru.

“Kenapa Zahrah membisu?” tanya si suami membuatkan aku tersedar.

“Saya tanya awak dulu kan! Awak jawab je lah! Jangan nak ubah topik boleh tak?” Bentakku sudah hilang sabar kerana terasa seolah sedang dipermainkan.

Dia agak terkejut dengan nada ku yang tinggi itu. Namun dia tidak marah. Yang menghairankan ku lagi, dia cuma tersenyum.

“Abang kahwin dengan Zahrah sebab Allah,” ujarnya ringkas tetapi seakan penuh makna.

“Awak, dari dulu sampai sekarang itu je yang awak kata. I need your explanations! Please, I need to know the truth. Stop fooling around with God’s name, boleh tak? Kalau awak nak menarik perhatian saya dengan jawapan awak tu, fine! You’ve made it! Saya tertarik bila dengar awak cakap macam tu. Tapi, sekarang please lah! Since, kita memang dah sah jadi husband and wife, I need to know why. And by saying that, I mean, explanation. saya tak nak hidup dalam kekeliruan. Hidup dalam sangkaan yang awak kahwin dengan saya sebab saya ni last choice. I’m tired of being the person who people i’ll turn to bila diorang tengah lonely. Bila diorang dah tak ada tempat lain untuk mengadu, untuk berseronok, untuk bergelak tawa, baru diorang nak cari saya. Saya penat diperlakukan sebegitu. Awak faham?” jawabku panjang dan keras.

Ku palingkan mukaku darinya. Entah kenapa aku begitu takut untuk berkata kasar tepat pada wajahnya. Entah kenapa secara automatik aku berkata begitu tanpa ada sedikit pun keberanian memandang mukanya.

Sekali lagi, dia mengalihkan wajahku tepat memandang wajahnya. Senyuman nipis terukir di bibirnya. Tiada langsung bara kemarahan yang dapat dilihat dalam irisnya.

“Abang kahwin dengan Zahrah cuma ada satu sebab. Tak lebih, cuma satu. Orang lain, mungkin ada banyak sebab tapi bagi Abang, cukuplah satu sebab Abang. Abang kahwin dengan Zahrah bukan sebab Zahrah cantik. Abang akui, Zahrah memang cantik. Tapi, jujur Abang katakan kalau Abang nak cari yang lebih cantik, Abang boleh. Tu langsung tak menjadi masalah. Abang tak kahwin dengan Zahrah sebab Zahrah bijak. Buat apa Abang kahwin dengan orang yang bijak yang satu hari nanti berkemungkinan besar akan pijak kepala Abang? Abang tak kahwin dengan Zahrah sebab kemewahan. Tidak Zahrah, tidak sama sekali. Kalau mahukan kemewahan, segalanya Abang dah ada. Rumah.. Kereta… Walaupun tidaklah sebagus dan semahal mana, tapi sekurang-kurangnya Abang ada,” balasnya lembut penuh hikmah dengan makna yang amat mendalam.

Kata-katanya lagi sekali membuatkan flood gate ku mula penuh hanya menanti masa untuk dirembeskan. Aku benar-benar kaget mendengar ucapannya. Seketul organ yang aku bawa selama ini, yang aku jaga daripada dipermainkan oleh mana-mana insan yang bergelar lelaki bagaikan ditusuk dan dirobek-robek halus oleh kata-katanya. Sinis sungguh arjuna ini! Mentang-mentang aku sudah sah menjadi isteri, boleh pula dia suka-suka hati cakap macam tu kat aku. Indah khabar dari rupa sungguh! Mahu sahaja aku tampar mukanya. Namun, entah kenapa badanku terus diam kaku. Seakan-akan masih menanti kata-kata yang bakal keluar dari bibirnya.

“Zahrah nak tahu kenapa Abang kahwin dengan Zahrah? Jawapan Abang memang takkan berubah, sayang. Tidak kiralah macam mana pun Zahrah tanya Abang, jawapan Abang tetap sama. Abang kahwin dengan Zahrah kerana Allah. Allah yang menentukan jodoh kita. Rusuk Abang, ada pada Zahrah. Jadi, siapa yang dapat melindungi hati Abang melainkan Zahrah? Mungkin Zahrah fikir kita tidak secocok. Tapi, ini semua perancangan-Nya, Zahrah. Kecantikan Zahrah, kebijaksanaan Zahrah, kemewahan Zahrah, itu semua tidak menarik Abang kepada Zahrah. Apa yang menarik Abang pada Zahrah adalah Allah. Segalanya telah Allah tentukan. Bila kita lahir, bila kita meninggal, siapa jodoh kita, berapa banyak rezeki kita, semua itu Allah telah tetapkan, sayang,” tutur suamiku ikhlas.

Sekali lagi, kata-katanya menusuk kalbuku. Kali ini, air mataku tidak dapat dibendung lagi. Tersedu sedan aku menangis mendengar kata-katanya. Terus dipeluknya aku erat. Saat ini, aku terasa nyaman. Selamat sungguh aku rasa dalam pelukannya. Biarpun tangisan ku semakin menjadi-jadi, tapi hatiku seolah-olah mendapat satu ketenangan yang tidak dapat aku ungkapkan.

“Apa yang boleh Abang katakan, Abang tidak mungkin akan mengungkapkan kata-kata seperti orang lain. Bermanis mulut mengatakan isterinya begini begitu, menjawab persoalan mengapa dia mencintai isterinya dengan memberikan pelbagai perumpamaan. Abang tidak mampu melakukan semua itu. Tapi, kalau itu yang Zahrah mahu, Abang usahakan. Dengan izin-Nya, insya-Allah, Abang cuba. Tapi, tolong jangan terus menerus mempersoalkan ini dan itu. Ini semua kehendak Yang Maha Esa, sayang. Kita Muslim, kepercayaan kepada Allah adalah asas. Itu tonggak kebahagiaan kita dunia akhirat. Abang harap, Zahrah faham. Kita hidup atas dunia ni sementara,” pujuknya tatkala melihat aku mulai menangis.

“Ta….tapi….. Abang tak kenal pun Zahrah… Abang tak pernah tahu pun hati budi Zahrah,” aku cuba menduganya dalam sedu-sedan.

“Sekarang pun, kita boleh kenal antara satu sama lain kan? kita dah jadi suami isteri, lebih mudahlah Abang nak kenal isteri Abang, tak gitu?”

“Ta….tapi….. Abang tak tahu siapa Zahrah. Zahrah ni jahat. Abang baik. A…” aku masih ingin menduganya. Aku mahu dia tahu aku bukanlah sebaik dirinya. Aku tidak setaraf dengannya.

Dilekapkan jari telunjuknya ke bibirku. “Tiada siapa yang boleh menentukan kebaikan seseorang melainkan Allah, sayang. Tiada seorang pun. Hanya Allah yang selayaknya untuk memutuskan siapa yang baik, siapa yang tidak.”

Kualihkan jari runcingnya dari bibirku, lantas ku pandang wajahnya. Memang benar kata orang, memang sejuk mata memandangnya. Dia masih kelihatan begitu tenang biarpun aku sudah mengasarinya. Hebat sungguh arjuna ini mengawal emosinya. Aku mengerti jika dia marah. Sudahlah baru sahaja selesai resepsi, penat masih belum hilang, tak semena-mena isterinya pula buat hal. Kagum sungguh aku dengan lelaki yang telah selamat menjadi suamiku.

“Abang, Zahrah minta maaf. Zahrah tak bermaksud nak berkasar dengan Abang. Tapi, bila ada yang mempersoalkan sebab kita berkahwin, Zahrah jadi keliru. Sungguh” ujarku terketar-ketar dalam tangisan.

Suamiku hanya mendiamkan diri. Dibelainya aku perlahan dengan harapan dapat menenangkan aku.

“Abang sendiri tahu, Zahrah tidaklah secantik mana, tidaklah sebijak mana. Mahu dibanding dengan gadis yang pernah Abang temui, mungkin Zahrah tidak langsung setaraf dengan mereka. Lagi-lagi kita tidak pernah keluar bersama. Alih-alih, kita nikah. Mestilah timbul curiga dalam hati orang” terangku satu persatu.

“Zahrah, sudahlah tu. Abang faham Zahrah inginkan penjelasan. Memang Zahrah berhak tahu kenapa abang berkahwin dengan Zahrah. Im marrying you because of Allah and the answer will remain the same forever. Zahrah percayakan Abang?” Soalnya ingin tahu isi hatiku.

Aku mengangguk tanda setuju. Tidak ada lagi kalimah yang bisa kususun melainkan ucapan puji bagi Ilahi. Terima kasih, Ya Rabb kerana mempertemukan aku dengannya. Terima kasih, Azza wa Jalla kerana kau mempertemukan aku dengan seorang lelaki yang bisa mendekatkanku dengan-Mu. Terima kasih, Ya Allah!



di petik dari iluvislam

p/s:dengan adanya insan yang bernama lelaki yg mampu menjaga kita dan melindungi kita....insyaallah rumahtangga kita akan bahagia.xperlu mencari yang sempurna......

Saturday, October 8, 2011

konvo...

bila tngok org konvo hati aku rase sedih plak....n terpikir bila la aku nk konvo.ade lg ke pluang tu...bila terpikir aku msih lg bergelumang dngan buku lg.sedangkan kawan2 aku yg msuk cni same2 ngan aku sume dah abis praktikal.aku je yg tertinggal.nak jumpa ngan diaorang pn malu mase diaorang htr report.klu jumpa pn aku tebalkan muka.ya Allah...bila tngok orang konvo aku rase nk mnangis.xtau same ade tangis sedih @ gembira untk diaorang...cemburu pn ade....


tahniah buat abg angkatku yg konvo dua hari lepas...sory xsempat nk jumpa.


jubah konvo dec science....chantique tu...insyaallah bulan 10 thun depan aku pn akan pakai jubah ni jugak....